Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan Negara yang memiliki keanekaragaman suku bangsa, agama, bahasa maupun yang lainnya yang berada dalam satu kesatuan Negara yang mampu mempertahankan keanekaragaman itu didalam satu wadah. Akan tetepi banyak yang dihadap oleh Negara yang masyarakat yang multicultural, masyarakatnya sangat rentan terhadap pertikaian, seperti yang pernah diungkapkan bahwa Negara Indonesia sangatlah rentan terhadap konflik SARA, sehingga pemerintah berupaya terhadap pengurangan konflik SARA. Untuk membentuk suatu Negara sebelumnya individu melakukan interaksi sosial untuk membentuk suatu masyarakat, yang kemudian berkembang menjadi satu daerah yang seterusnya menjadi satu Negara. Negara Indonesia merupakan Negara kepulauan, yang wilayahnya dari pulau sabang sampai merauke. Terbentang sangat luas sehingga tidak heran kalau Negara Indonesia terdiri dari berbagai macama suku bangsa, agama, maupun bahasa, dan masih banyak lagi.
Seorang individu tidak dapat hidup tanpa melakukan interaksi sosial, seperti yang pernah diungkapkan bahwa manusia adalah mahluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa adanya bantuan dengan orang lain. Oleh karena itu manusia melakukan interaksi sosial dengan manusia lain. Dengan melakukan interaksi sosial individu dapat berkomunikasi dengan individu lainnya, dan bertukar informasi satu sama lainnya. Interaksi sosial memudahkan manusia mengenal lingkungan sekitarnya dan memulai untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
Individu yang melakukan interaksi kemudian membentuk kelompok-kelompok dan membentuk suatu komunitas yang disebut sebagai masyarakat. Hasan Shadily (1993:47) mengemukakan bahwa masyarakat adalah golongan besar atau kecil terdiri dari beberapa manusia, yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh-mempengaruhi satu sama lain. Masyarakat terbentuk diberbagai tempat dan memiliki alat komunikasi tersendiri yang mereka ciptakan untuk memperlancar komunikasi diantara kelompok-kelompok mereka. Komunikasi antara suatu kelompok masyarakat berbeda-beda namun mempunyai maksudnya sama, yaitu sebagai pelancar interaksi yang dilakukan oleh individu. Ini dapat berbentuk lisan maupun tertulis, dapat berbentuk bahasa, logat, tulisan, maupun dialeg. Namun perbedaan yang ditimbulkan merupakan hal yang biasa karena latar belakang masyarakat yang terbentuk berbeda-beda.
Suatu individu dapat dikatakan sebuah masyarakat apabila terdapat individu-individu yang besar jumlahnya yang hidup bersama, yang saling berinteraksi satu sama lainnya dalam satu daerah terikat dalam suatu adat istiadat. Syarat-syarat suatu masyarakat dikatakan sebagai masyarakat yaitu:
a. Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang.
b. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di suatu daerah tertentu
c. Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
Interaksi sosial akan mempengaruhi individu yang melakukan interaksi dengan individu yang lainnya apalagi apabila interaksi yang dilakukan oleh individu tersebut sangat sering dilakukan. Secara tidak langsung individu tersebut akan merekam apa yang dia lihat dan dengar, yang dalam jangka waktu tertentu individu tersebut dapat melakukan. Sepeti apa yang bayi lakukan, mereka akan merekam apa yang dia lihat dan dengar dan akan menirukannya.
Interaksi sosial tidak selamanya akan menyebabkan sisi positif, interaksi sosial juga dapat menimbulkan hal yang negative. Bahwa masyarakat yang melakukan interkasi sosial membawa pendapatnya yang berbeda mengenai sesuatu hal, hal ini yang akan dapat menimbulkan konflik didalam diri individu atau dalam diri masyarakat.
Berbagai bentuk interaksi sosial yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Interaksi sosial ini, dapat berbentuk kerjasama, maupun dalam bentuk konflik sosial di dalam masyarakat. Konflik juga merupakan bentuk interaksi sosial karena didalamnya masyarakatnya juga melakukan interaksi satu sama lainnya, walaupun dengan cara yang berbeda dengan bentuk interaksi lain, karena dapat menimbulkan hal negative didalam sautu masyarakat. Akan tetapi konflik juga dapat membawa hal yang positif karena individu maupun kelompok dapat saling berkomunikas satu sama lain yang sebelumnya belum pernah melakukan komunikasi sebelumnya.
Salah satu terjadinya interaksi sosial antar wilayah atau daerah biasanya karena terjadi perpindahan penduduk atau migrasi. Perpindahan penduduk dapat dilakukan secara perseorangan maupun dengan cara berkelompok. Biasanya seseorang melakukan perpindahan penduduk karena didorong faktor ekonomi mereka.
Masyarakat Jawa banyak yang melakukan perpindahan penduduk baik ke luar pulau Jawa maupun masih di dalam pulau Jawa. Mereka yang melakukan perpindahan masih dalam satu pulau akan mencari tempat yang cocok untuk melakukan kehidupan baru mereka di luar daerah tempat tinggal mereka yang lama. Kota-kota di seluruh pulau Jawa menjadi salah satu tujuan mereka untuk melakukan perpindahan penduduk.
Masyarakat pendatang secara sementara menghuni daerah-daerah baru seperti halnya yang terjadi di dalam masyarakat daerah Tegal, para pendatang secara sementara menetap di daerah tersebut dan melakukan aktivitas-aktivitasnya seperti berdagang atau pekerjaan lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemudian setelah mereka berhasil melakukan aktivitasnya, mereka tinggal secara permanent di daerah Tegal yang ditandai dengan membangun tempat tinggal yang sebelumnya mereka hanya mengontrak sebuah rumah untuk mereka tinggali.
Masyarakat pendatang sudah memiliki pemukiman yang kemudian terjadi interaksi sosial yang intensif terjadi antara masyarakat asli dengan masyarakat pendatang. Pemukiman yang menetap itu menyebabkan terjadi pertukaran informasi dari masyarakat-masyarakat tersebut yang kemudian masyarakat tersebut menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tinggal mereka baik masyarakat asli maupun masyarakat pendatang.
Masyarakat Jawa merupakan suku bangsa di Indonesia yang walaupun dalam satu suku bangsa memiliki dialeg bahasa yang berbeda-beda setiap daerahnya, seperti halnya didaerah Tegal yang memiliki dialeg atau logat bahasa Banyumasan. Berbeda dengan logat daerah lain, masyarakat menganggap logat dan dialeg masyarakat Tegal aneh dan kasar secara tingkatan bahasa dalam bahasa Jawa. Bahasa Jawa dialeg Tegal dianggap dialeg bahasa yang kasar karena tidak memiliki tingkatan ketika seseorang berbicara dengan orang yang lebih tua, disini semua orang dianggap berkedudukannya, baik orang yang lebih tua, teman sebaya, maupun orang yang lebih muda menggunakan satu dialeg dan logat yang sama ketika berbicara, tidak ada yang membedakan.
Interaksi yang dilakukan oleh masyarakat pendatang dan masyarakat asli di daerah Tegal menimbulkan suatu pengaruh terhadap mereka yang secara intens melakukannya dengan masyarakat pendatang. Pengaruh yang diberikan bukan hanya tingkah laku, maupun gaya hidup mereka, namun juga terhadap alat komunikasi yang mereka gunakan dalam melakukan komunikasi diantara mereka.
Masyarakat yang lingkungannya dihuni bukan hanya masyarakat asli, akan mengalami banyak perubahan dalam kehidupan masyarakatnya. Mereka akan menyesuaikan kehidupan dengan lingkungan sekitarnya. Begitu pula dengan masyarakat pendatang yang akan menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya.
Setelah melakukan interaksi sosial diantara masyarakat asli maupun pendatang, apakah kedua masyarakat tersebut dapat mempertahankan adat istiadat maupun kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat tersebut sebelum terjadinya interaksi sosial diantara mereka. Apabila hal itu terjadi di dalam masyarakat asli dan pendatang akan membawa dampak yang baik terhadap kebudayaan mereka sebelumnya.
Rumusan Masalah
1. Mengapa masyarakat harus melakukan interaksi sosial?
2. Apakah interaksi sosial yang dilakukan masyarakat pendatang dan masyarakat asli di daerah Tegal mempengaruhi masyarakat tersebut? Apa pengaruhnya?
3. Apa dampak interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat pendatang dan masyarakat asli di daerah Tegal?
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat disimpulkan tujuan penelitian ini:
1. Mengetahui apakah dengan banyaknya pendatang yang berada di daerah tegal membuat perubahan pada masyarakatnya.
2. Dengan kedatangan masyarakat pendatang apakah masyarakat asli menjadi tersisihkan.
3. Untuk mengetahui apakah pengaruh interaksi antara masyarakat pendatang dan masyarakat asli.
Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari permasalahan diatas sebagi berikut:
Manfaat secara teoritis
1) Penelitian ini dimaksudkan agar nantinya dapat berguna sebagai pedoman untuk peneliti-peneliti lain sejenis.
2) Penelitian ini agar bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan untuk menambah wawasan masyarakat tentang pengaruh interaksi sosial yang terjadi di dalam masyarakat.
3) Penelitian ini nantinya akan berguna dan dapat digunakan masyarakat umum untuk menambah pengetahuan.
Manfaat secara Praktis
Penelitian ini akan bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya, dan dapat sebagai bahan acuan dalam kehidupan bermasyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar